Tokoh bahagia, cerita berkonflik, jalanan kehidupan yang berliku dan beberapa hal yang tak asing lagi, ketika membaca sebuah buku dongeng. Hal misterius di ungkapkan ke dalam bahasa yang mudah dimengerti karena rata rata penikmat dongeng adalah kita sendiri, di saat dulu mungkin orang tua atau siapapun itu membacakannya untuk kita. Sebuah kisah yang menarik untuk disimak, diambil pelajaran, dikenang. Bagiku, sebuah dongeng ialah cerita yang indah.
Hmm … kenangan. Ya aku tau persis apa itu. Itu adalah pelajaran. Hiburan. Omong omong lagu yang lagi aku sekarang dengerin enak banget. Lagu ini seharusnya menghiasi kehidupanku sehari hari. Melody yang sempurna. Judulnya pas banget juga, Buku Dongeng.
Now, I am waiting for the real one. To replenish my imagination. Fulfill my passion. Ini bukan seperti apa kata orang. Ini tentang sebuah akibat. Akibat menerjunkan diri ke zona dimana saat itu bahkan kompas pun tak tau mana utara dan selatan. Aku buta.
Sekolah Menengah Atas. Perbatasan antara remaja matang menuju dewasa. Kebanyakan labil. Gelombang ombak aneh masa kini membawa kita dengan mantap mengelilingi samudra imajinasi seorang remaja. Imajinasi remaja yang luas dan mempunyai perasaan tak ingin dikekang, dilarang, dibatasi, mencoba untuk mendobrak batas, garis aman yang telah ditetapkan. Seperti perasaan yang semua orang boleh jadi bilang “gak pantes” dipublikasi di umum. Sebenernya nggak ada orang yang nggak ngerasain itu. Permasalahanya ada pada dimana mereka mau menerima keberadaan dari perasaan itu sendiri. Karena apa mereka itu tak mau? Ya karena lain mereka tidak mau menerjunkan diri ke zona yang rawan untuk menjadi buta arah.
Ketika itu semua berlalu, mereka akan mengetahui bahwa pada akhirnya mereka akan mengenang sebuah memori lama itu dengan sendirinya dari sebuah buku dongeng miliknya sendiri, di kepalanya. Buku dongeng yang indah, buku yang ceritanya melegenda di dalam sel sel otaknya. Disanalah akan muncul beberapa nama yang akan selalu dikenang. Dikenang setiap inchi dari visual fisiknya ketika melihat, mendengar atau bahkan bersentuhan. Maka boleh jadi itulah yang menjadi penyebab air mata selalu menetes. Ya buku dongeng mereka sendiri.
Aroma tubuhnya yang familiar, suara tawa, tatapan mata dan berbagai hal hal kecil yang sungguh tak terlupakan akan tercatat. Ketika seseorang itu jatuh, biasanya mereka akan menikmatinya dan memutar balik semua cerita yang ada di buku dongengnya. Mungkin berlebihan, akan tetapi sebenernya rasa yang timbul karena seseorang dapat membuat hidup menjadi lebih berwarna. Apalagi ketika seseorang yang menjadi tokoh favorit buku dongengmu kamu beri kesempatan untuk menuliskan ceritanya di dalam bukumu itu. Berbahagialah! Namun, jangan lupa ketika itu terjadi, kamu berada dalam zona yang rawan. Karena mungkin mereka akan menolak untuk menulis kisahnya dalam buku dongengmu ataupun dia menemukan buku dongeng lain yang menawarkan cerita yang lebih menarik.
Hidup ini selalu sebuah persaingan. Persaingan pertamamu ialah selamat dari dunia luar disaat kamu bertubuh mungil lemah tak berdaya dan tak yang tak mempunyai nilai kecuali segalanya bagi orang yang melahirkanmu, meskipun bagi beberapa kalangan, mereka tak menganggap ibu adalah sosok mulia. Maka beruntunglah kamu semua yang mempunyai ibunda yang penyayang! Kamu mempunyai tokoh dongnengmu yang pertama di dalam kehidupan liarmu ini. Ibunda kita adalah tokoh lain pertama yang menuliskan kisahnya pada buku dongeng kita yang tebal ini.
Aku ingin seperti kebanyakan orang, ketika mempunyai buku dongeng dengan sejuta tokoh yang mengisi setiap konflik, pertikaian, permasalahan, penyelesaian, persahabatan, tentang cinta dan kasih sayang dan tentang seluruh orang, terlebih tentang kamu. Hanya dirimu. Maka kemarilah, bersamaku, tuliskan seluruh imajinasi liarmu. Bebaskan dirimu, mari kita menulis kisah kita bersama, dalam buku dongeng baru.