Thursday

That day, actually I forgot the day I met someone.  She was accidentally meet in the front of my school.

 

Aku sebenernya punya niatan buat nyapa, tapi kenapa perasaanku kok mengatakan tidak.  Oke sore itu aku sebenarya punya niatan langsung pulang.  Tapi ketika aku ngambil tas di sekolah yang aku taruh, duduklah seseorang itu disebelah tas aku.  Dengan niatan yang sebelumnya pulang malah berbalik menjadi duduk.  Percakapan pun terjadi,  disitu aku pun menunjukan cerita kecilku, karyaku, yang sebenarnya adalah curhatan masa lalu.

 

Dia adalah sosok perempuan yang menurutku adalah perempuan baik yang berasal dari keluarga baik baik juga.  Ketika itu aku mencoba mendapatkan kontaknya. Sayang, dia nggak punya twitter maupun line.  Aku ingat, dia dan temenya bercita cita sebagai fotografer.  Dia bercerita tentang cita citanya itu, lalu setelah beberapa saat aku menanyakan dia mau masuk sekolah mana, dia jawab kurang tau.  Pikirku percumalah, dia lulus akupun juga lulus.  Aku juga tanya soal kamera apa yang dipunya dia, dengan sedikit memberi tips kamera akupun berlagak seperti guru fotografi. Hahaha sangat menyenangkan. Blog aku yang tersayang ini juga dibacanya.  Akupun awalnya juga ngerasa nggak enak, tapi ada rasa bahagia setelah dia membaca semuanya!

 

Kali pertama aku menemui dia adalah di lantai 3 sekolahku.  Saat itu adalah waktu olahraga,  saat itu pula mantanku sedang sakit kalau nggak salah.  Pertama aku main hanya beberapa menit, karena gendutnya aku nggak tahan lari, aku memutuskan untuk istirahat dipinggir lapangan, memainkan galaxynote dan acuh pada sekitar.  Pukul 11.30, Dendi, alumni sekolahku dateng.  Yang paling mengasyikan adalah dia bawa makanan!

 

 

Aku dan sahabatku, fauzan saat itu mengalami lapar luar biasa.  Yasudah, habislah makanan itu. Hahahaha kasihan Dendi hahaha, sebenernya ada juga adegan suap suapan aku vs sahabatku itu.  Disitulah kalimat pertama dari dia keluar. Dan yang paling bikin aku cegek adalah dia menanyakan ” Mas, kamu homo yah? ”  disitu aku sangat bingung, “apa guyonku nggak bisa dimengerti mereka apa ya?”   Setelah dia puas menayai seperti itu, galaxynote kesayangan adalah benda pertama yang dilirik olehnya.  Apa boleh buat? aku pinjamkan aja, toh juga nggak selamanya kan.

 

 

Siang itu setelah acara selesai, di hall depan sekolah, dia pamit pulang.  Entah kenapa ada sesuatu aku ngerasa nggak enak.  Lah, selang beberapa menit ternyata dia malah berbalik menuju hall lagi.  Karena jadwal pulang adalah wajib hukumnya pada saat itu, keputusan untuk stay disekolah, batal.

 

Ditambah beberapa hal dihari Kamis itu, mulai sekarang, Kamis adalah hari favorit.

2 thoughts on “Thursday

Comment?